Rumah Sakit ‘Aisyiyah Pariaman terletak di jalan Abdul Muis Taratak, Kelurahan Taratak, Kota Pariaman, Provinsi Sumatera Barat. Rumah Sakit ini merupakan salah satu amal usaha dibawah naungan Muhammadiyah Kota Pariaman., karena alasan strategis dilimpahkan menjadi salah satu amal usaha naungan ‘Aisyiyah Muhammadiyah Kota Pariaman.

Bermula dari Rumah Bersalin Aisyiyah (BKIA) yang telah dirintis berdirinya oleh Hj.One Syarifah Dinar dan diresmikan pada tanggal 23 September 1978 yang berlokasi di jalan SM Djamil Kampung Perak Pariaman, pada waktu itu khusus melayani persalinan. Pada tahun 1990 Rumah Bersalin ini mengalami kemandekan, pasien jarang masuk dan kadang-kadang sampai dua bulan pasien tidak ada laporan pengurus tahun 1992.Oleh karena itu diupayakan memperluas pelayanan, pelayanan tidak hanya melayani persalinan tapi juga melayani kegiatan pelayanan kesehatan secara umum.

Pada waktu itu telah direncanakan perobahan RBA/BKIA menjadi Rumah Sakit Umum (Rapat pengurus 28 September 1990). Tetapi demikian RBA/BKIA (Persiapan RSU) masih saja belum bisa bangkit, malahan sampai mengalami titik kevakuman beberapa bulan. Ditengah kevakuman itulah pada tanggal 19 September 1993 pengurus dibawah pimpinan Hj.Masna S.BA berusaha menjalin kerjasama dengan seorang pengusaha asal Sungai Limau yang berdomisili di Jakarta, yaitu bapak H.Sofyan Ahmad Zakaria. Setelah kerja sama disepakati dan pelayanan hanya bersifat pelayanan/perawatan medis secara umum, nama RBA/BKIA berobah menjadi Klinik Aisyiyah.

Kemudian kerja sama yang dilakukan juga tidak menguntungkan pada persyarikatan, maka berdasarkan arahan dari Pimpinan Pusat Aisyiyah dan Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sumatera Barat, pada tanggal 20 September 1997 Klinik Aisyiyah kembali ketangan organisasi yang waktu itu kepemimpinan diserahkan kepada Hj.Asmak Bakry,A.Md yang kemudian diusahakan melengkapi sarana sarana yang diperlukan, pada waktu itu yang sangat mendesak adalah membangun ruangan UGD yang siap menerima pasien 24 jam. Alhamdulillah dengan telah kembalinya Klinik ke tangan organisasi, serta kesungguhan kita bersama dalam mengelola amal usaha ini, dari tahun ke tahun amal usaha ini dapat dikembangkan dan ditingkatkan.

Pada bulan Mei 2002, dengan terpilihnya Ibu Hj.Asmak Bakry,A.Md menjadi Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Padang Pariaman, maka Pimpinan Klinik di amanahkan kepada Dra.Anismar Amir sebagai ketua penyelenggara, struktur kepengurusan disusun berdasarkan kaidah amal usaha kesehatan Muhammadiyah/Aisyiyah.

Akhirnya dibentuklah struktur kepengurusan klinik aisyiyah yang terdiri dari Badan Penyelenggara dan badan Pengelola. Badan Penyelenggara mengurus urusan kepemilikan mewakili persyarikatan, sedangkan badan Pengelola mengurus urusan pelayanan medis. Maka pengurus yang telah diamanahkan ini baik Badan Penyelenggara maupun Badan Pengelola secara bersama mencoba melakukan pembenahan baik dari segi fisik bangunan, peralatan maupun pelayanan.

Alhamdulillah Klinik Aisyiyah semakin hari semakin dibutuhkan keberadaannya oleh masyarakat. Banyak harapan dari masyarakat kepada Muhammadiyah/Aisyiyah agar Klinik dapat lebih ditingkatkan dan dikembangkan. Hal ini terlihat dari beberapa permasalahan yang muncul diantaranya :
a. Diantara sesama pasien sering terjadi perselisihan akibat dari perebutan membooking kelas, sementara klinik hanya memiliki 2 ruangan kelas.
b. Beberapa pasien bersalin kesasar ke Klinik, sementara kita belum dapat melayani pasien bersalin, karena kita belum mempunyai ruangan khusus untuk bersalin pada saat itu. Berdasarkan permasalahan diatas pengurus mencoba mengatasi salah satu permasalahan tersebut dengan memprogramkan berdirinya Rumah Bersalin Aisyiyah. Akhirnya rencana tersebut disampaikan kepada persyarikatan dan akhirnya rencana mendirikan Rumah Bersalin Aisyiyah (RBA) disepakati dengan memanfaatkan gedung pengembangan pendidikan Panti Asuhan Aisyiyah yang telah diwakafkan oleh keluarga Hj.Marlina Bukhari.

Alhamdulillah pada tanggal 15 januari 2004 terwujudlah satu harapan masyarakat dengan diresmikannya Rumah Bersalin Aisyiyah yang berlokasi di Jalan Abdul Muiz No.26 Taratak Pariaman.
Keberadaan RBA semakin hari semakin dibutuhkan oleh masyarakat, hal ini terlihat dari peningkatan jumlah kunjungan pasien setiap tahunnya dan pelayanan pada pasien yang harus dioperasi juga sering bermasalah, karena harus merujuk ke RSUD Pariaman dan kita harus melalui prosedur yang berlaku dan harus melalui birokrasi yang panjang dan melelahkan, sementara pasien harus kita tangani cepat. Sementara Rumah Bersalin Aisyiyah belum dapat melakukan operasi karena belum berstatus Rumah Sakit.

Oleh karena itu pengurus mulai memprogramkan untuk mendirikan Rumah Sakit Bersalin Aisyiyah, rencana ini disampaikan pada bulan September 2004 kepada persyarikatan selaku pemilik amal usaha yang pada waktu penyampaian laporan pertanggungjawaban pengurus tahun ke II (2003-2004) akhirnya rencana mendirikan Rumah Sakit Bersalin disepakati secara bersama dengan menambah lokasi bangunan RBA yang telah ada untuk ruangan operasi dan IGD sebagai salah satu persyaratan berdirinya Rumah Sakit Bersalin.

Padatanggal 28 Agustus 2000 Bapak Prof.Dr.H.M.AmienRais, M.A KetuaUmumPartaiAmanatNasional (PAN) menyerahkan 1 unit mobil ambulance merek Daihatsu tahun 2000 untukdigunakanKlinik ‘Aisyiyah Padang Pariaman.

Pada kunjungan Menteri Kesehatan RI Ibu Dr. Dr. Siti Fadilah Sapari Sp.JP (K) pada tanggal 13 Juni 2006 telah menyerahkan bantuan peralatan medis kamar operasi Rumah Sakit Bersalin ‘Aisyiyah Pariaman senilai Rp. 250.000.000 (dua ratus lima puluh juta rupiah ).
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah sesuai dengan SKOT No. 121/V O/A/2010 tanggal 05 Agustus 2010 memutuskan memberi dukungan program pengembangan RS PKU Muhammadiyah Kabupaten Padang Pariaman/ Kota Pariaman sebesar Rp. 1.000.000.000 (satu milliar rupiah) pada tanggal 16 Desember 2012 bantuan satu unit ambulance dari Hj. Hanifah Ilyas kepada ‘Aisyiyah Kota Pariaman untuk operasional Rumah Sakit ‘Aisyiyah Pariaman.

Alhamdulillah pada tanggal l8 Juni 2007 Rumah Sakit Bersalin ‘Aisyiyah Pariaman meningkat statusnya menjadi Rumah Sakit Bersalin ‘Aisyiyah Pariaman. Dengan berkembang pesatnya pelayanan kesehatan ini maka pada bulan Februari 2011 meningkat status menjadi Rumah Sakit ‘Aisyiyah Pariaman yang menggabungkan Klinik ‘Aisyiyah dengan Rumah Sakit Bersalin ‘Aisyiyah. Pada tanggal 3 Agustus 2011 pemerintah Kota Pariaman mengeluarkan surat izin operasional Rumah Sakit ‘Aisyiyah Pariaman dengan nomor : 445.5 /01/Izin Yankes /DKK/SIRS/VIII/2011.

Seiring dengan perkembangan Rumah Sakit dalam melengkapi sarana, prasarana seta pengembangan SDM maka pada akhir Desember 2011 mengajukan permohonan Akreditasi RS ke Komisaris Akreditasi RS (KARS). Rumah Sakit ‘Aisyiyah Pariaman telah lulus tingkat penuh (16 program) dikeluarkan oleh KARS dengan Nomor : KARS – SERT/752/VI/2012, untuk masa berlaku 3 tahun mulai dari tanggal 29 Juni 2012 s/d 29 Juni 2015, dan kemudian Rumah Sakit Lulus Tingkat Perdana dengan Nomor : KARS-SERT/407/V/2017 berlaku sampai dengan 4 Mei 2020.